Kisah Inspiratif

Riska dan Ibunya: Perjalanan 1.400 Kilometer untuk Sebuah Mimpi

Kisah tentang cinta seorang ibu, tekad seorang anak, dan 90 menit yang mengubah segalanya

Pukul 05.30 pagi, pintu Salwa Salon Fatmawati sudah berderap. Di luar, langit Makassar baru saja mulai memerah, tapi di dalam, kami sudah menyalakan lampu dan menyiapkan kuas. Ini adalah pagi yang biasa bagi kami—pagi wisuda. Pagi di mana mahasiswa dan mahasiswi datang dengan mata berbinar, gugup, dan penuh harap. Pagi di mana kami ikut merasakan kebahagiaan mereka yang akan menyelesaikan satu babak penting dalam hidup.

Tapi pagi itu, ada sesuatu yang berbeda.

Ketika Riska dan ibunya masuk, ada aura yang langsung terasa. Bukan hanya kebahagiaan biasa. Ada sesuatu yang lebih dalam—sesuatu yang membuat kami semua di salon berhenti sejenak dan tersenyum.

Perjalanan yang Dimulai dari Kolaka

Riska bukan dari Makassar. Ia datang dari Kolaka, Sulawesi Tenggara—sebuah kota kecil yang berjarak sekitar 1.400 kilometer jika kamu menempuhnya lewat darat dan laut. Perjalanan yang tidak mudah. Perjalanan yang memakan waktu, tenaga, dan biaya.

Tapi Riska tidak datang sendirian.

Wisuda 3 cr

Di sampingnya, ada seorang perempuan dengan senyum lembut dan mata yang berkaca-kaca setiap kali menatap putrinya. Ibunya. Perempuan yang telah menemani setiap langkah Riska, dari hari pertama ia bermimpi terbang, hingga hari ini—hari di mana mimpi itu akan diresmikan dengan sebuah ijazah dari Dirgantara Flight School.

“Ibu nggak mau ketinggalan momen ini,” kata sang ibu sambil memegang tangan Riska erat-erat. “Dari dulu, anak saya ini sudah bilang, ‘Bu, suatu hari nanti aku mau jadi pilot.’ Saya selalu percaya. Dan hari ini, kami di sini.”

HARUS BACA:  Panduan Lengkap: Cara Mendapatkan & Menata Gaya Rambut Curtain Hair Pria yang Ikonik (Step-by-Step!)

Suaranya bergetar. Matanya berkaca-kaca. Tapi senyumnya? Senyumnya adalah senyum seorang ibu yang melihat anaknya meraih bintang.

90 Menit untuk Mengubah Segalanya

Riska dan ibunya tiba di salon pukul enam pagi. Wisuda dimulai pukul delapan. Itu berarti kami punya waktu kurang dari dua jam untuk membuat Riska terlihat dan merasa seperti ratu—seperti yang seharusnya dirasakan setiap wisudawan di hari besar mereka.

Fatmawati Tahir, salah satu makeup artist andalan kami, langsung mengambil alih. Ia tidak panik. Ia tidak terburu-buru. Ia tahu persis apa yang harus dilakukan.

“Oke, Kak Riska,” kata Fatma sambil tersenyum hangat. “Hari ini kita bikin Kakak nggak hanya cantik, tapi juga percaya diri. Kita punya waktu 90 menit. Cukup kok.”

Dan dimulailah proses transformasi.

Bukan Sekadar Makeup, Tapi Ritual Kecantikan

Fatma memulai dengan membersihkan wajah Riska. Ini bukan sekadar langkah prosedural. Ini adalah momen untuk Riska menarik napas, melepas kegugupan, dan mulai merasakan bahwa ia layak untuk momen ini.

Setelah wajah bersih, Fatma mengaplikasikan pelembap, serum, dan primer—fondasi yang membuat riasan tidak hanya cantik, tapi juga tahan lama. “Kita mau Kakak tetap glowing sampai acara selesai,” kata Fatma sambil meratakan foundation dengan spons lembut.

Concealer diaplikasikan di bawah mata Riska, menyembunyikan kantung mata dari begadang menyelesaikan skripsi dan berlatih terbang. Bedak translucent ditepuk-tepuk lembut, membuat riasan terlihat natural tapi tetap matte.

Lalu, riasan mata.

Fatma memilih warna coklat dan gold—warna yang elegan, cocok dengan tema toga wisuda Riska. Eyeshadow diaplikasikan dengan hati-hati, menciptakan dimensi pada kelopak mata. Eyeliner tipis membuat mata Riska terlihat lebih tajam, lebih percaya diri. Maskara diaplikasikan berlapis, membuat bulu matanya lentik sempurna.

HARUS BACA:  Berdamai dengan Ikal: Sebuah Kisah tentang Kebaikan dan Usaha Mencintai Warisan Genetik Kita

“Lihat, Bu,” kata Riska sambil menoleh ke ibunya yang duduk di sampingnya. “Cantik nggak?”

Ibunya tersenyum. Air matanya mulai turun. “Cantik, Nak. Cantik sekali.”

Hairdo yang Sederhana, Makna yang Mendalam

Setelah makeup selesai, saatnya untuk rambut. Fatma tahu bahwa dengan waktu yang terbatas, gaya rambut harus simpel tapi elegan. Ia memilih hairdo sanggul rendah dengan aksesoris pita sederhana—gaya yang membuat Riska terlihat rapi, feminin, dan profesional.

Rambut Riska disanggul dengan teliti, setiap helai rambut dirapikan, dan pita putih kecil dipasang sebagai sentuhan akhir. Sederhana, tapi sempurna.

Pukul 07.45, Riska berdiri di depan cermin besar di salon.

Untuk pertama kalinya pagi itu, ia benar-benar melihat dirinya. Bukan lagi Riska yang begadang. Bukan lagi Riska yang lelah setelah latihan terbang. Tapi Riska sang wisudawati. Riska sang calon pilot. Riska yang sudah melewati ribuan kilometer perjalanan—baik secara literal maupun figuratif—untuk tiba di momen ini.

“Terima kasih, Kak Fatma,” bisiknya pelan. “Saya merasa… cantik. Saya merasa siap.”

Pelajaran dari Sebuah Pagi Wisuda

Setelah Riska dan ibunya pergi menuju kampus, kami semua di salon duduk sejenak. Ada kehangatan yang tertinggal di ruangan itu. Ada cerita yang lebih besar dari sekadar makeup dan hairdo.

Kami belajar sesuatu pagi itu:

Bahwa kecantikan bukan hanya soal riasan. Kecantikan adalah tentang merasa siap, merasa percaya diri, merasa bahwa kamu layak untuk momen besar dalam hidupmu.

HARUS BACA:  Dari Kupang ke Makassar: Kisah Sherly dan Kepercayaan untuk Memulai Babak Baru

Bahwa perjalanan itu penting. Riska tidak hanya lulus dari sekolah pilot. Ia menempuh perjalanan panjang dari Kolaka, dari mimpi kecil di kota kecil, hingga panggung wisuda di Makassar. Dan ibunya menemaninya setiap langkah.

Bahwa waktu bukan halangan. 90 menit mungkin terdengar singkat, tapi dengan teknik yang tepat, sentuhan yang penuh perhatian, dan niat yang tulus, 90 menit bisa mengubah segalanya.

Untuk Kamu yang Akan Wisuda

Mungkin kamu sedang membaca ini sambil memikirkan wisudamu sendiri. Mungkin kamu gugup. Mungkin kamu merasa tidak punya cukup waktu untuk mempersiapkan diri. Mungkin kamu merasa tidak akan terlihat “sempurna”.

Tapi ingat cerita Riska.

Ia datang dari jauh, dengan waktu yang terbatas, dengan segala keterbatasan. Tapi ia memilih untuk hadir—untuk dirinya sendiri dan untuk orang-orang yang mencintainya.

Dan hari itu, ia tidak hanya terlihat cantik. Ia merasa cantik. Ia merasa percaya diri. Ia merasa siap.

Itu yang kami tawarkan di Salwa Salon. Bukan hanya makeup dan hairdo. Tapi momen di mana kamu bisa berhenti sejenak, menarik napas, dan menyadari: “Aku layak untuk ini. Aku telah bekerja keras untuk ini. Dan hari ini, aku akan bersinar.”

Tips Singkat untuk Wisuda dengan Waktu Terbatas:

  • Persiapan kulit: Bersihkan, lembapkan, dan primer
  • Foundation & concealer: Pilih yang sesuai warna kulit dan tahan lama
  • Riasan mata: Warna netral seperti coklat atau gold, eyeliner tipis, maskara waterproof
  • Bibir: Lipstik nude atau pink dengan pensil bibir agar tahan lama
  • Rambut: Pilih gaya simpel seperti sanggul atau ponytail elegan dengan aksesoris sederhana

Tapi yang paling penting? Datang dengan hati yang siap merayakan pencapaianmu. Karena itulah yang membuat kamu benar-benar bersinar.

Punya kisah wisuda yang ingin kamu bagikan? Atau ingin konsultasi untuk persiapan hari besarmu? Kami di Salwa Salon Fatmawati siap menemanimu. Karena setiap perjalanan layak untuk dirayakan.

Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
ID | EN
Salwa Salon